Judul : Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Proyek Berbasis Web (Studi
Kasus: PT. Swadaya Graha)
Kasus: PT. Swadaya Graha)
Jurnal : Sistem
Informasi
Tahun : 2017
Volume : 1
Penulis : Ardian Riftha
Dhuha, Fajar Pradana, Bayu Priyambadha
Reviewer : Seven Prayitno
(26115498)
Abstrak
PT.
Swadaya Graha (Semen Indonesia Group) merupakan perusahaan di bidang manufaktur
dan jasa konstruksi. Terdapat permasalahan yang terjadi pada proses manajemen
proyek saat ini, diantaranya adalah perlunya alat bantu dalam memudahkan proses
perencanaan kegiatan dan biaya proyek, alat untuk mengontrol ketidaksesuaian
antara rencana dan realisasi proyek, alat yang dapat mengurangi jumlah
penggunaan dokumen laporan yang harus diisi, serta dapat memberikan data-data
proyek secara real-time.
Penelitian
ini dibangun dengan menggunakan model pengembangan perangkat lunak bernama waterfall,
metode pemrograman yang digunakan berbasis object oriented programming dan
menganut konsep model view controller, selain itu terdapat metode utama
yang digunakan dalam perencanaan kegiatan proyek yaitu critical path method,
bertujuan untuk membantu proses penyusunan kegiatan dan penjadwalan proyek.
Pendahuluan
PT. Swadaya
Graha (Semen Indonesia Group) adalah perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur dan jasa konstruksi. Proses manajemen proyek dibagi dalam 5 tahap
yaitu inisiasi, perencanaan, eksekusi, pengawasan, dan penutupan, dimana
masing-masing tahap memiliki keterkaitan satu dengan yang lain (Institute,
2008).
Pada tahap
inisiasi dan perencanaan, seorang manajer proyek di PT. Swadaya Graha
bertanggung jawab dalam melakukan beberapa kegiatan seperti penyusunan
kegiatan, merencanakan anggaran biaya, memperkirakan durasi proyek, hingga
menentukan sumber daya apa saja yang dibutuhkan.
Pada tahap
eksekusi, seorang manajer proyek menjalankan setiap aktivitas yang sudah didefinisikan
pada tahap inisiasi dan perencanaan, proses implementasi proyek disesuaikan
dengan rencana yang dibuat mulai dari susunan kegiatan, anggaran biaya dan
sumber daya lain yang dibutuhkan.
Tahap pengawasan
berfungsi untuk meninjau kembali proses yang telah berjalan dan mengevaluasi
rencana yang ada sebagai bentuk pengawasan, sistem pelaporannya menggunakan
berbagai macam template dokumen elektronik yang telah dibuat sebelumnya oleh
perusahaan, selanjutnya template tersebut diisi oleh pemangku kepentingan
terkait dan menyerahkan laporan ke perusahaan secara berkala.
Tujuan
o
Membantu
dalam melakukan perencanaan.
o
Meminimalisir
terjadinya ketidaksesuaian pada rencana dan realisasi proyek.
o
Mengoptimalisasi
proses perhitungan biaya.
o
Memudahkan
proses pengisian dokumen laporan saat ini dengan cara mengurangi jumlah dokumen
yang harus diisi oleh para pemangku kepentingan.
Metode
Jalur
kritis (critical path) adalah sebuah rangkaian aktivitas-aktivitas dari
sebuah proyek yang tidak bisa ditunda waktu pelaksanaannya dan menunjukan
hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lain (Heizer dan Render, 2006).
CPM adalah teknik dalam menganalisa jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas pada
saat menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total pengerjaan proyek
serta menentukan jalur kritis yang terdapat pada suatu proyek, CPM sendiri
berupa algoritma berbasis matematika untuk menghitung penjadwalan sekelompok
aktivitas proyek tertentu. Terdapat 2 tahap perhitungan CPM untuk menentukan
jalur kritis (critical path), yaitu hitungan maju dan hitungan mundur.
Pembahasan
Analisis
Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan pada penelitian ini diawali dengan
elisitasi kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat lunak, identifikasi
aktor yang terlibat dalam sistem, pendefinisian daftar spesifikasi kebutuhan
yang nantinya ditranslasikan ke dalam diagram use case. Tahapan ini dilakukan untuk menggambarkan
kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh sistem. Dalam sistem aplikasi manajemen
proyek terdapat 4 aktor, yaitu :
·
Guest yaitu pengguna yang dapat melihat
halaman awal sistem dan melakukan proses autentikasi login ke sistem.
·
Administrator yaitu pengguna yang
memiliki otorisasi untuk dapat mengakses sebagian besar fitur aplikasi.
·
Direktur yaitu pengguna yang memiliki otorisasi untuk dapat
melihat informasi mengenai laporan proyek dan melihat notifikasi adanya revisi
anggaran pada proyek.
·
Manajer Proyek yaitu pengguna yang memiliki otorisasi untuk dapat
mengelola proyek yang dimiliknya.
Kebutuhan dibuat berdasarkan dokumen laporan proyek perusahaan
serta diintegrasikan dengan algoritma CPM untuk tahap perencanaan proyek.
Perancangan
Perancangan
perangkat lunak memuat hasil rancangan dari sistem yang dikembangkan, bertujuan
untuk memberikan panduan dalam pembuatan perangkat lunak. Perancangan dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat. Proses perancangan perangkat
lunak pada penelitian ini terdiri dari :
·
Pembuatan
sequence diagram yaitu diagram
yang memperlihatkan atau menampilkan hubungan interaksi antar objek didalam
sistem yang disusun berdasarkan urutan atau rangkaian waktu.
·
Pembuatan
class diagram yaitu merepresentasikan
struktur dari sistem dengan cara mendeskripsikan beberapa class yang akan dibangun pada sistem.
Masing-masing class memiliki
atribut, operasi atau method.
·
Physical data model (PDM) digunakan dalam merancang
struktur dari database sistem, Terdiri dari sekumpulan tabel yang saling
berelasi.
·
perancangan
algoritma digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan kode program.
·
perancangan
antarmuka digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan antarmuka
perangkat lunak.
Implementasi
Pengembangan
perangkat lunak sistem aplikasi manajemen proyek menggunakan bahasa pemrograman
PHP sebagai pemroses logika aplikasi di sisi server dan javascript sebagai
pemroses logika aplikasi di sisi client. Pengkodean PHP dibantu dengan
menggunakan kerangka kerja CodeIgniter, dan pengkodean javascript dibantu
dengan menggunakan library jQuery. Sistem manajemen basis data yang
digunakan adalah MariaDB.
Pengujian
Pengujian
bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun telah memenuh spesifikasi
yang telah ditentukan. Penelitian ini melibatkan 4 jenis pengujian, diantaranya
:
·
Pengujian
Unit, memiliki fokus untuk memverifikasi unit terkecil dari sebuah desain
perangkat lunak yaitu komponen atau modul dari sebuah software.
·
Pengujian
Integrasi, memiliki fokus untuk menguji gabungan fungsi komponen perangkat
lunak, perangkat keras, ataupun keduanya telah bekerja sama dengan benar.
·
Pengujian
Validasi, untuk menganalisa apakah sistem yang dibangun telah sesuai dengan
yang dibutuhkan.
·
Pengujian
Kompatibilitas, pengujian ini memiliki tujuan untuk memastikan perangkat lunak
yang telah dibangun mampu berjalan dengan baik pada lingkungan yang heterogen,
pengujian kompatibilitas juga melibatkan pemilihan konfigurasi lingkungan
tertentu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada
tahap perancangan sistem menghasilkan class diagram, sequence
diagram, physical data model, perancangan komponen, dan perancangan
antarmuka. Class diagram yang dihasilkan dibedakan kedalam 2 class
diagram yaitu class controller yang terdiri dari 12 class, dan
class model yang juga terdiri dari 12 class. Sequence diagram yang
dihasilkan dan didokumentasikan dalam dokumen ini adalah 5 sequence diagram yang
dapat mewakili 5 fungsional dasar pada aplikasi. Pada perancangan komponen
hanya mencantumkan algoritma untuk menentukan tanggal dan status kegiatan,
menentukan susunan kegiatan, dan menentukan detail laporan peritem. Perancangan
sistem digunakan sebagai dasar dalam melakukan implementasi sistem.
2. Proses
implementasi sistem dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang telah
didefinisikan. Critical path method sebagai metode utama dalam penelitian ini
dapat digunakan dalam membuat susunan kegiatan proyek, sebagai acuan dalam
menentukan tanggal dimulainya dan berakhirnya kegiatan, sebagai acuan dalam
merelasikan antara kegiatan dengan biaya, serta dapat digunakan sebagai acuan
untuk memantau keterlambatan progress proyek. Fungsi pengelolaan anggaran,
pengadaan, dan issue ticket dapat digunakan manajer proyek dalam
mengelola biaya proyek. Sedangkan fungsi lain seperti melihat laporan proyek
dapat digunakan direktur untuk mengawasi dan sebagai acuan dalam membuat
keputusan yang terkait dengan proyek.
3. Proses
pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian unit, pengujian validasi, dan
pengujian kompatibilitas. Berdasarkan hasil pengujian unit, 3 fungsi yang diuji
berada pada kategori 1-10, dalam arti fungsi yang dibuat mudah untuk dipahami,
diuji serta diimplementasikan atau diperbaiki. Berdasarkan hasil validation
testing, fungsi yang ada di dalam sistem aplikasi manajemen proyek berjalan
dengan baik, dibuktikan dengan status valid yang terdapat pada 68 fungsional
sistem yang diuji dari jumlah keseluruhan fungsional sistem yaitu 104
fungsional. Berdasarkan hasil Pengujian kompatibilitas, sistem aplikasi
manajemen proyek dapat digunakan dengan baik pada 8 macam jenis perambah web.
Kekurangan dan Kelebihan Jurnal
Kekurangan
Jurnal :
·
Tujuan
jurnal tidak tersirat secara jelas.
·
Bagian
Pendahuluan terlalu kompleks bahasanya.
·
Tidak
ada bagian saran, jadi apabila ada yang ingin melakukan penelitian selanjutnya
maka peneliti lain tidak dapat mengevaluasi sebelumnya.
Kelebihan Jurnal
:
·
Jurnal
tersusun secara jelas dan sistematis.
·
Abstrak
pada jurnal terpapar dalam dua bahasa.
·
Kesimpulan
terperinci secara jelas menyimpulkan seluruh isi jurnal.
·
Susunan
paragraf dan spasi jurnal tersusun dengan rapi.
·
Pembahasan
dipaparkan secara rinci dengan gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar