Minggu, 08 Oktober 2017

REVIEW JURNAL



Judul               : Pengembangan Sistem Aplikasi Manajemen Proyek Berbasis Web (Studi
                           Kasus: PT. Swadaya Graha)
Jurnal               : Sistem Informasi
Tahun              : 2017
Volume           : 1
Penulis             : Ardian Riftha Dhuha, Fajar Pradana, Bayu Priyambadha
Reviewer         : Seven Prayitno (26115498)

Abstrak

PT. Swadaya Graha (Semen Indonesia Group) merupakan perusahaan di bidang manufaktur dan jasa konstruksi. Terdapat permasalahan yang terjadi pada proses manajemen proyek saat ini, diantaranya adalah perlunya alat bantu dalam memudahkan proses perencanaan kegiatan dan biaya proyek, alat untuk mengontrol ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi proyek, alat yang dapat mengurangi jumlah penggunaan dokumen laporan yang harus diisi, serta dapat memberikan data-data proyek secara real-time.
Penelitian ini dibangun dengan menggunakan model pengembangan perangkat lunak bernama waterfall, metode pemrograman yang digunakan berbasis object oriented programming dan menganut konsep model view controller, selain itu terdapat metode utama yang digunakan dalam perencanaan kegiatan proyek yaitu critical path method, bertujuan untuk membantu proses penyusunan kegiatan dan penjadwalan proyek.

Pendahuluan 

PT. Swadaya Graha (Semen Indonesia Group) adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan jasa konstruksi. Proses manajemen proyek dibagi dalam 5 tahap yaitu inisiasi, perencanaan, eksekusi, pengawasan, dan penutupan, dimana masing-masing tahap memiliki keterkaitan satu dengan yang lain (Institute, 2008).
Pada tahap inisiasi dan perencanaan, seorang manajer proyek di PT. Swadaya Graha bertanggung jawab dalam melakukan beberapa kegiatan seperti penyusunan kegiatan, merencanakan anggaran biaya, memperkirakan durasi proyek, hingga menentukan sumber daya apa saja yang dibutuhkan.
Pada tahap eksekusi, seorang manajer proyek menjalankan setiap aktivitas yang sudah didefinisikan pada tahap inisiasi dan perencanaan, proses implementasi proyek disesuaikan dengan rencana yang dibuat mulai dari susunan kegiatan, anggaran biaya dan sumber daya lain yang dibutuhkan.
Tahap pengawasan berfungsi untuk meninjau kembali proses yang telah berjalan dan mengevaluasi rencana yang ada sebagai bentuk pengawasan, sistem pelaporannya menggunakan berbagai macam template dokumen elektronik yang telah dibuat sebelumnya oleh perusahaan, selanjutnya template tersebut diisi oleh pemangku kepentingan terkait dan menyerahkan laporan ke perusahaan secara berkala.
  
Tujuan

o   Membantu dalam melakukan perencanaan.
o   Meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian pada rencana dan realisasi proyek.
o   Mengoptimalisasi proses perhitungan biaya.
o   Memudahkan proses pengisian dokumen laporan saat ini dengan cara mengurangi jumlah dokumen yang harus diisi oleh para pemangku kepentingan. 

Metode 

Jalur kritis (critical path) adalah sebuah rangkaian aktivitas-aktivitas dari sebuah proyek yang tidak bisa ditunda waktu pelaksanaannya dan menunjukan hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lain (Heizer dan Render, 2006). CPM adalah teknik dalam menganalisa jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas pada saat menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total pengerjaan proyek serta menentukan jalur kritis yang terdapat pada suatu proyek, CPM sendiri berupa algoritma berbasis matematika untuk menghitung penjadwalan sekelompok aktivitas proyek tertentu. Terdapat 2 tahap perhitungan CPM untuk menentukan jalur kritis (critical path), yaitu hitungan maju dan hitungan mundur.
 
Pembahasan
Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan pada penelitian ini diawali dengan elisitasi kebutuhan fungsional dan non fungsional perangkat lunak, identifikasi aktor yang terlibat dalam sistem, pendefinisian daftar spesifikasi kebutuhan yang nantinya ditranslasikan ke dalam diagram use case.  Tahapan ini dilakukan untuk menggambarkan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh sistem. Dalam sistem aplikasi manajemen proyek terdapat 4 aktor, yaitu :
·         Guest yaitu pengguna yang dapat melihat halaman awal sistem dan melakukan proses autentikasi login ke sistem.
·         Administrator yaitu pengguna yang memiliki otorisasi untuk dapat mengakses sebagian besar fitur aplikasi.
·         Direktur yaitu pengguna yang memiliki otorisasi untuk dapat melihat informasi mengenai laporan proyek dan melihat notifikasi adanya revisi anggaran pada proyek.
·         Manajer Proyek yaitu pengguna yang memiliki otorisasi untuk dapat mengelola proyek yang dimiliknya.
Kebutuhan dibuat berdasarkan dokumen laporan proyek perusahaan serta diintegrasikan dengan algoritma CPM untuk tahap perencanaan proyek.

Perancangan

Perancangan perangkat lunak memuat hasil rancangan dari sistem yang dikembangkan, bertujuan untuk memberikan panduan dalam pembuatan perangkat lunak. Perancangan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat. Proses perancangan perangkat lunak pada penelitian ini terdiri dari :
·         Pembuatan sequence diagram yaitu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan hubungan interaksi antar objek didalam sistem yang disusun berdasarkan urutan atau rangkaian waktu.
·         Pembuatan class diagram yaitu merepresentasikan struktur dari sistem dengan cara mendeskripsikan beberapa class yang akan dibangun pada sistem. Masing-masing class memiliki atribut, operasi atau method. 
·         Physical data model (PDM) digunakan dalam merancang struktur dari database sistem, Terdiri dari sekumpulan tabel yang saling berelasi.
·         perancangan algoritma digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan kode program.
·         perancangan antarmuka digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan antarmuka perangkat lunak.

Implementasi

Pengembangan perangkat lunak sistem aplikasi manajemen proyek menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai pemroses logika aplikasi di sisi server dan javascript sebagai pemroses logika aplikasi di sisi client. Pengkodean PHP dibantu dengan menggunakan kerangka kerja CodeIgniter, dan pengkodean javascript dibantu dengan menggunakan library jQuery. Sistem manajemen basis data yang digunakan adalah MariaDB.

Pengujian

Pengujian bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun telah memenuh spesifikasi yang telah ditentukan. Penelitian ini melibatkan 4 jenis pengujian, diantaranya :
·         Pengujian Unit, memiliki fokus untuk memverifikasi unit terkecil dari sebuah desain perangkat lunak yaitu komponen atau modul dari sebuah software.
·         Pengujian Integrasi, memiliki fokus untuk menguji gabungan fungsi komponen perangkat lunak, perangkat keras, ataupun keduanya telah bekerja sama dengan benar.  
·         Pengujian Validasi, untuk menganalisa apakah sistem yang dibangun telah sesuai dengan yang dibutuhkan. 
·         Pengujian Kompatibilitas, pengujian ini memiliki tujuan untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibangun mampu berjalan dengan baik pada lingkungan yang heterogen, pengujian kompatibilitas juga melibatkan pemilihan konfigurasi lingkungan tertentu.  

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.      Pada tahap perancangan sistem menghasilkan class diagram, sequence diagram, physical data model, perancangan komponen, dan perancangan antarmuka. Class diagram yang dihasilkan dibedakan kedalam 2 class diagram yaitu class controller yang terdiri dari 12 class, dan class model yang juga terdiri dari 12 class. Sequence diagram yang dihasilkan dan didokumentasikan dalam dokumen ini adalah 5 sequence diagram yang dapat mewakili 5 fungsional dasar pada aplikasi. Pada perancangan komponen hanya mencantumkan algoritma untuk menentukan tanggal dan status kegiatan, menentukan susunan kegiatan, dan menentukan detail laporan peritem. Perancangan sistem digunakan sebagai dasar dalam melakukan implementasi sistem.

2.      Proses implementasi sistem dilakukan berdasarkan perancangan sistem yang telah didefinisikan. Critical path method sebagai metode utama dalam penelitian ini dapat digunakan dalam membuat susunan kegiatan proyek, sebagai acuan dalam menentukan tanggal dimulainya dan berakhirnya kegiatan, sebagai acuan dalam merelasikan antara kegiatan dengan biaya, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk memantau keterlambatan progress proyek. Fungsi pengelolaan anggaran, pengadaan, dan issue ticket dapat digunakan manajer proyek dalam mengelola biaya proyek. Sedangkan fungsi lain seperti melihat laporan proyek dapat digunakan direktur untuk mengawasi dan sebagai acuan dalam membuat keputusan yang terkait dengan proyek.

3.      Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian unit, pengujian validasi, dan pengujian kompatibilitas. Berdasarkan hasil pengujian unit, 3 fungsi yang diuji berada pada kategori 1-10, dalam arti fungsi yang dibuat mudah untuk dipahami, diuji serta diimplementasikan atau diperbaiki. Berdasarkan hasil validation testing, fungsi yang ada di dalam sistem aplikasi manajemen proyek berjalan dengan baik, dibuktikan dengan status valid yang terdapat pada 68 fungsional sistem yang diuji dari jumlah keseluruhan fungsional sistem yaitu 104 fungsional. Berdasarkan hasil Pengujian kompatibilitas, sistem aplikasi manajemen proyek dapat digunakan dengan baik pada 8 macam jenis perambah web.

Kekurangan dan Kelebihan Jurnal

Kekurangan Jurnal :
·         Tujuan jurnal tidak tersirat secara jelas.
·         Bagian Pendahuluan terlalu kompleks bahasanya.
·         Tidak ada bagian saran, jadi apabila ada yang ingin melakukan penelitian selanjutnya maka peneliti lain tidak dapat mengevaluasi sebelumnya.
Kelebihan Jurnal :
·         Jurnal tersusun secara jelas dan sistematis.
·         Abstrak pada jurnal terpapar dalam dua bahasa.
·         Kesimpulan terperinci secara jelas menyimpulkan seluruh isi jurnal.
·         Susunan paragraf dan spasi jurnal tersusun dengan rapi.
·         Pembahasan dipaparkan secara rinci dengan gambar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar