Pagi itu,
aku bangun kesiangan. Tadi malam, aku tidur terlalu malam karena melihat
pertandingan sepakbola. Ku lihat jam dinding yang ada di dinding kamarku sudah
menunjukan pukul 9.00 WIB. Aku segera keluar dari kamarku dan menuju kamar
mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Tanpa mandi, aku bersiap diri
untuk berangkat ke kampus. Ibuku yang mengetahui aku terlambat hanya mengomel
dan memarahiku.
Tak sempat
lagi aku sarapan pagi yang telah disediakan oleh ibuku, aku keluarkan motor dan
memacunya ke kampus. Di tengah-tengah perjalanan, motor yang aku kendarai mogok.
Aku pun semakin panik dan bingung. Setelah ku teliti ternyata motorku mengalami
ban bocor. Aku harus mendorongnya untuk menemukan bengkel / tempat tambal ban.
Setelah aku mendorongnya sekitar 500 meter, aku menemukan tempat tambal ban di
pinggir jalan. Bajuku pun menjadi basah akibat keringat yang keluar dari
tubuhku.
Sekitar 10
menit aku menunggu menambal ban, kejadian buruk kembali menimpaku. Hujan turun
deras dengan tiba-tiba. Terpaksa aku berteduh sambil menunggu motorku yang
sedang ditambal ban. Aku pun sempat berfkir apa lebih baik aku tidak ke kampus
untuk hari ini. Namun aku sadar orang tuaku telah membiayai aku kuliah dengan
biaya yang tidak murah. Aku pun mengurungkan niatku tersebut.
Setelah
menunggu cukup lama, hujan akhirnya berhenti dan motorku pun telah selesai
ditambal ban. Lalu aku memacu motorku dengan sangat kencang. Hingga akhirnya
tiba di kampus. Benar saja aku telah terlambat waktu itu, aku berlari ke kelas.
Sesampainya di depan kelas, aku mengetuk pintu lalu masuk. Aku meminta maaf
kepada dosen yang sedang mengajar waktu itu. Dosen tersebut pun memaafkanku. Namun,
sebagai sanksi, aku tidak boleh ikut mata kuliah dosen tersebut pada hari itu. Aku
berjalan keluar kelas dan menyesali keadaan tersebut. Akhirnya aku menunggu
diluar kelas hingga dosen tersebut selesai mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar